Ketidakpastian global maupun domestik yang melambat karena berbagai faktor mengancam pertumbuhan ekonomi. Apalagi, kabar masuknya virus Corona ke Indonesia membuat sebagian besar masyarakat tidak tenang dan mengalami disforia, berujung pada ketidakstabilan permintaan dan persediaan.
Dengan demikian, pemerintah dinilai harus segera menyiapkan langkah-langkah antisipatif agar ekonomi Indonesia tetap terjaga pertumbuhannya.
Pengamat ekonomi Economic Action Indonesia (EconAct) Ronny P Sasmita mengatakan, ada beberapa langkah yang harus diambil pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi.
“Pertama, yang sangat perlu dilakukan adalah menjaga daya beli domestik. Pemerintah harus menyiapkan kebijakan fiskal ekspansif, yaitu meningkatkan belanja pemerintah untuk menstimulasi konsumsi masyarakat,” ujar Ronny, Rabu (04/03/2020).
Lebih lanjut, bantuan sosial dalam berbagai formula, terutama kepada 40 persen masyarakat terbawah, harus menjadi prioritas sembari tetap memperhatikan daya beli 40 persen golongan menengah ke atas.
Kemudian langkah kedua ialah menjaga kebijakan moneter agar tetap longgar. Menurut Ronny, keputusan penurunan suku bunga sepanjang 2019 adalah hal yang cukup tepat.
“Sekarang, pekerjaan rumah selanjutnya ialah bagaimana pemangkasan tersebut sesegera mungkin diikuti penurunan suku bunga kredit perbankan,” ucap Ronny.